Piramida penduduk merupakan istilah yang sering digunakan oleh para demografer dan geografer kependudukan ketika menjelaskan mengenai kondisi kependudukan suatu wilayah.
Dengan adanya piramida ini, informasi kependudukan yang awalnya susah dibaca karena berbentuk tabel atau penjelasan paragraf menjadi lebih mudah karena disajikan secara grafis.
Pengertian piramida Penduduk
Piramida penduduk adalah piramida yang menggambarkan komposisi suatu penduduk berdasarkan umur dan gendernya. Umumnya, piramida ini digunakan untuk menggambarkan informasi mengenai struktur penduduk suatu wilayah.
Piramida ini berbentuk diagram bar horizontal dengan histogram yang ditumpuk. Pada skala horizontal terdapat jumlah penduduk sedangkan pada skala vertikal terdapat umur penduduk.
Jumlah penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rasio atau jumlah total penduduk, sedangkan umur penduduk umumnya digambarkan dalam kelas-kelas umur.
Piramida penduduk dapat menggambarkan perubahan masa lalu dari faktor-faktor pertumbuhan penduduk serta perubahan jangka pendek dan panjang terhadap jumlah penduduk. Hal ini dilakukan dengan melihat tren dan perubahan dari histogram-histogram yang ada pada piramida tersebut.
Cara Membaca Piramida Penduduk
Sebelum mengenal lebih jauh mengenai piramida penduduk, kita harus belajar terlebih dahulu cara membacanya. Secara umum, terdapat 6 informasi yang dapat ditarik dari piramida suatu negara, informasi tersebut antara lain adalah
- Usia Penduduk
- Jenis Kelamin Penduduk
- Angka Kelahiran dan Kematian
- Angka Harapan Hidup
- Pertumbuhan Penduduk
- Rasio Ketergantungan
Kita akan belajar terlebih dahulu cara membaca dan menginterpretasikan 6 informasi ini sebelum membahas jenis-jenis piramida penduduk.
Dominasi usia penduduk dapat dilihat dari jumlah penduduk berdasarkan kelas usia, jika piramida penduduk tebal di bawah berarti lebih banyak penduduk usia muda, namun jika tebal diatas maka lebih banyak penduduk usia tua. Tebal disini diartikan sebagai kondisi dimana histogram-histogram yang ada lebih panjang, sehingga terlihat lebih tebal piramidanya.
Dominasi gender dapat dilihat dengan menentukan apakah piramida memiliki kecenderungan tebal terhadap satu sisi, jika iya, sisi tersebut adalah sisi dengan gender yang dominan.
Angka kelahiran dapat diketahui dengan melihat ketebalan dari dasar piramida. Jika dasar piramida sangat tebal, atau dalam bahasa lain, memiliki histogram yang panjang, dapat dipastikan bahwa angka kelahiran wilayah tersebut tinggi.
Angka kematian dapat diketahui dengan melihat tren piramida dari bawah ke atas. Jika sisi piramida memiliki sudut/slope yang landai maka diasumsikan bahwa terdapat angka kematian yang tinggi, namun jika slope tersebut terjal dapat diasumsikan bahwa angka kematian rendah. Slope yang landai cenderung membuat piramid berbentuk gepeng sedangkan slope yang terjal cenderung membuat piramid seperti roket.
Angka harapan hidup, sama seperti angka kematian juga dapat diprediksi dengan melihat slope dari piramida. Semakin terjal slope yang ada pada piramid, semakin tinggi pula angka harapan hidup. Hal ini terjadi karena sedikit orang yang meninggal dan lebih banyak penduduk yang dapat bertahan hidup hingga usia tua.
Rasio ketergantungan dapat dilihat dari jumlah total penduduk tidak produktif dibagi dengan penduduk produktif. Hal ini penting bagi pengambil keputusan terutama ketika ingin menentukan kebijakan ekonomi suatu negara.
Namun, piramida penduduk tidak dapat menjelaskan persebaran dan kepadatan penduduk dari suatu negara atau daerah. Hal ini disebabkan karena piramida tersebut menggambarkan populasi secara umum suatu wilayah secara aspasial, sehingga tidak dapat diketahui lokasinya dan persebarannya.
Jenis Piramida Penduduk
Secara umum, terdapat 3 jenis piramida penduduk yang dibedakan berdasarkan jumlah penduduk per golongan usianya. Bentuk piramida yang berbeda-beda jenis ini akan memiliki karakteristik yang berbeda pula.
Piramida Penduduk Ekspansif
Piramida ekspansif merupakan salah satu piramida penduduk yang paling sering ditemukan di negara-negara dunia. Piramida ini memiliki beberapa ciri khas yang antara lain adalah
- Angka kelahiran yang tinggi
- Angka kematian yang tinggi
- Angka harapan hidup yang relatif rendah,
- Kualitas hidup yang diwakilkan oleh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) umumnya juga belum terlalu tinggi.
- Terdapat laju pertumbuhan penduduk yang tinggi pada negara tersebut.
Piramida ekspansif umumnya diasosiasikan dengan negara-negara berkembang. Negara seperti ini masih berusaha untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas fasilitas kesehatan serta sarana kebersihan umum mereka. Hal ini bertujuan untuk mengurangi angka kematian penduduk dan meningkatkan usia harapan hidupnya.
Contoh negara-negara dengan piramida ekspansif antara lain adalah Nigeria, Kenya, Botswana, dan India.
Indonesia juga kerap dianggap sebagai suatu negara yang memiliki piramida ekspansif. Meskipun begitu, program keluarga berencana dan kontrasepsi di Indonesia sudah cukup maju, sehingga angka kelahiran bisa ditekan.
Hampir semua negara dengan piramida ekspansif masuk kedalam kategori negara berkembang atau setidaknya kedalam kategori negara yang maru mengalami industrialisasi atau NIC (Newly Industrialized Countries).
Piramida Penduduk Stasioner
Piramida stasioner merupakan piramida penduduk lain yang cukup sering kita temukan di negara-negara dunia. Piramida stasioner memiliki beberapa ciri khas yang antara lain adalah
- Angka kelahiran yang rendah
- Angka kematian yang rendah
- Angka harapan hidup yang tinggi
- Kualitas hidup yang diwakilkan oleh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang sudah tinggi
- Terjadi stagnansi populasi, sehingga populasi tidak bertambah atau berkurang secara signifikan.
Piramida ini umumnya diasosiasikan dengan negara maju yang sudah mengembangkan infrastruktur kesehatan dan kebersihannya serta ekonomi yang mumpuni untuk menopang infrastruktur tersebut.
Selain itu, penduduk negara ini juga sudah sadar bahwa tidak perlu memiliki anak dalam jumlah banyak. Selain karena biaya hidup yang mahal, penduduk negara ini lebih memilih untuk berkerja dibandingkan dengan mengurus anak di rumah.
Oleh karena itu, negara-negara ini sudah lebih berfokus pada peningkatan kualitas hidup dan pengentasan kemiskinan dibandingkan dengan kontrol populasi.
Contoh negara dengan piramida stasioner adalah Amerika Serikat, China, dan mayoritas negara maju. Namun, kasus China adalah kasus unik dalam ilmu kependudukan.
Piramida Penduduk Konstriktif
Piramida konstriktif merupakan salah satu piramida yang jarang ditemukan di kehidupan sehari-hari. Namun, seiring dengan majunya negara-negara dunia, piramida ini semakin sering ditemukan.
Piramida penduduk konstriktif memiliki ciri khas yang antara lain adalah
- Angka kelahiran yang lebih rendah dibandingkan dengan angka kematian
- Angka harapan hidup yang sangat tinggi
- Kualitas hidup yang diwakilkan oleh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang tinggi pula.
- Piramida seperti ini menunjukkan bahwa negara tersebut sedang mengalami penurunan populasi.
Piramida ini, sama seperti piramida stasioner, umumnya diasosiasikan dengan negara maju. Negara-negara tersebut sudah sangat maju dan kaya raya sehingga masyarakat yang tinggal pada negara tersebut tidak ingin memiliki anak, sehingga angka kelahiran pun rendah.
Keengganan untuk memiliki anak ini umumnya disebabkan oleh biaya hidup yang sangat tinggi, orientasi hidup untuk mengejar jabatan dan kerjaan, serta faktor-faktor lainnya seperti budaya yang mulai bergeser ke pernikahan tua.
Contoh negara dengan piramida konstriktif adalah Serbia, Jepang, dan Jerman. Semuanya termasuk kedalam dua kategori, negara maju atau negara yang habis dilanda perang.
Manfaat Piramida Penduduk
Keberadaan piramida penduduk sangat membantu bagi ahli demografi, pembuat kebijakan, maupun penduduk awam. Selain mempermudah orang-orang untuk memahami secara sekilas kondisi demografi yang ada, piramida ini juga dapat digunakan untuk memprediksi kondisi kependudukan di masa yang akan datang. Berikut ini adalah rangkuman singkat mengenai manfaat adanya piramida penduduk.
- Mempermudah pemahaman mengenai kondisi demografi
- Memungkinkan para ahli dan rakyat awam untuk mengetahui kondisi demografi secara sekilas, tanpa harus membaca dan memahami tabel-tabel demografi
- Memungkinkan prediksi tren kependudukan di masa datang
- Dapat melihat tren kependudukan yang sudah lalu
- Membantu pembuatan kebijakan publik dan produk perencanaan agar sesuai dengan kondisi dan proyeksi demografis yang ada
Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang geografer, sosiologist, dan demografer untuk memahami cara membaca dan menginterpretasikan piramida penduduk.
Piramida Penduduk Unik
Piramida penduduk tidak selalu berbentuk piramida, ada pula yang berbentuk unik. Berikut ini adalah beberapa contoh piramida yang memiliki bentuk unik beserta alasan mengapa piramida tersebut dapat berbentuk seperti itu
Piramida Penduduk Qatar

Ketimpangan ini disebabkan oleh sektor ekonomi Qatar yang berfokus pada industri primer-sekunder yaitu pengeboran migas dan penyulingannya.
Pada sensus penduduk tahun 2017, ditemukan bahwa 88% dari 2.6 juta penduduk Qatar adalah migran. Mayoritas migran tersebut berasal dari India, Nepal, dan Bangladesh.
Piramida Penduduk Bahrain

Sama seperti Qatar, Bahrain juga memiliki piramida penduduk yang didominasi oleh pria yang berada dalam golongan usia produktif. Hal ini dikarenakan Bahrain juga memiliki ekonomi yang berfokus pada migas dan penyulingannya, sama seperti Qatar.
Berdasarkan sensus penduduk tahun 2017, sekitar 57% dari total 2 juta penduduk Bahrain bukan merupakan pribumi, mereka adalah migran yang menetap di Bahrain untuk bekerja.
Piramida Penduduk Rusia

Rusia memiliki piramida penduduk yang cukup unik. Terdapat dominasi gender wanita pada golongan usia yang lebih tua, namun untuk golongan muda, sudah cukup seimbang antara pria dan wanita.
Selain itu, terdapat pula kontraksi piramida pada masyarakat dengan golongan usia 20 tahun-an, hal ini disinyalir disebabkan oleh rendahnya angka kelahiran Rusia pada beberapa dekade terakhir. Meskipun begitu, belakangan ini angka kelahiran penduduk di Rusia sudah mulai bangkit hingga diatas replacement level fertility.
Rendahnya jenis kelamin pria yang ada pada golongan umur 55 tahun keatas disebabkan oleh angka harapan hidup pria yang jauh lebih rendah dibandingkan wanita, hanya 67 tahun dibandingkan dengan 77 tahun untuk wanita.
Rendahnya angka harapan hidup secara umum di Rusia diduga disebabkan oleh privatisasi massal dan runtuhnya ekonomi paska uni soviet. Sedangkan, untuk pria, kentalnya tradisi macho, tradisi kekerasan yang diterima secara umum, dan tingkat alkoholisme yang tinggi menyebabkan pria memiliki usia harapan hidup yang tergolong rendah.
Piramida Penduduk China

China memiliki piramida penduduk yang merepresentasikan perpindahan secara cepat dalam transisi demografis dari piramida berbentuk ekspansif menjadi stasioner. Hal ini disebabkan oleh program satu anak atau one child policy yang digalakan oleh pemerintah China pada awal tahun 1960an.
Program satu anak ini menyebabkan penduduk China yang awalnya punya kecenderungan untuk memiliki anak banyak terpaksa mengurangi jumlah anaknya.
Oleh karena itu, pada awal program one child policy migrasi kelahiran atau birth migration menjadi populer dimana orang-orang kaya melahirkan anaknya di Amerika Serikat dan orang-orang yang lebih miskin di negara-negara Asia Tenggara/Hong-Kong.