Mengenali Sifat Asam, Basa, dan Gram

Garam biasanya dibentuk dari hasil reaksi asam dan basa. Ketiganya, asama, basa, dan garam merupakan zat yang sangat penting bagi kehidupan di bumi. Ketiganya tersebat luas di permukaan bumi dan banyak dimanfaatkan oleh manusia, tumbuhan, maupun hewan. Contohnya garam (NaCl) senyawa garam telah lama digunakan secara luas oleh manusia. Ada juga asam sulfat (H2SO4) yang digunakan untuk aki dan industri kimia. Ada juga senyawa basa soda api (NaOH) yang sering digunakan untuk membuat kue.

Sifat-sifat Larutan Asam

– Larutannya memiliki rasa masam (asam)
– Menghantarkan arus listrik
– Ketika dilarutkan akan melepaskan ion H+
– mengubah lakmus biru menjadi merah
– bersifat korosif terhadap logam.

Sifat korosif dari asam bisa sobat coba dengan merendam paku di larutan cuka. Paku tersebut akan lebih cepat berkarat karena sifat korosif dari asam cuka. Tapi sobat harus hati-hati terhadap larutan asam dengan tingkat keasaman yag sangat tinggi sepertih H2SO4 yang bisa melepuhkan kulit tubuh.

Sifat-sifat Larutan Basa

– Jika tekena kulit akan terasa licin
– Jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion OH
– mengubah lakmus merah menjadi biru
– dapat menetralkan larutan asam

Larutan basa juga besifat korosif, coba saja sobat menaruh paku di dalam larutan sabun. Paku tersebut akan lebih mudah berkarat. Semakin kuat sebuah basa akan semakin korosif. Contoh senyawa basa kuas seperti KOH dan NaOH.

Sifat-sifat Garam

– Larutannya dapa menghantarkan lsitrik
– Ph nya netral sehingga kertas lakmus tidak berubah warna.

Nah, setelah kalian mengetahui karakteristik dari asam, basa, dan garam lalu bagaimana cara kita mencari tahu suatu larutan itu termasuk asam atau basa? Jawabannya adalah menggunakan indikator. Indikator asam basa biasanya akan memberikan reaksi perubahan warna ketika dicelupkan atau ditetesi larutan asama atau basa.

Baca Juga :  Karbon Monoksida: Pengertian, Struktur, Reaksi, Serta Peran Dalam Fisiologi Dan Makanan