Interferensi Selaput Tipis

Interferensi bisa terjadi pada lapisan tipis. Hali ini disebabkan adanya beda lintasan antara cahaya yang terpantul dari atas selaput tipis, yakni S1 dengan cahaya yang terpantul dari bawah selaput tipis, yakni S2.

Interferensi selaput tipis

Selaput tipis menutupi bidang tembus cahaya (lensa)

Jika cahaya tipis dipakai untuk menutupi lensa, maka berlaku syarat :
n₁ < n₂ < n₃

a. Interferensi maksimum (pola terang)

Ketika terlihat pola terang, maka beda lintasan ∆S dirumuskan dengan :
∆S = 2 . n₂ . d . cos r = µ . λ
Keterangan :
∆S = selisih jarak sumber ke titik
d = lebar celah (m)
r = sudut bias
λ = panjang gelombang cahaya

b. Interferensi minimum (pola gelap)

Ketika terlihat pola gelap, maka beda lintasan ∆S dirumuskan dengan :
∆S = 2 . n₂ . d . cos r = (2m – 1)½ . λ
Keterangan :
n₁ = indeks bias 1 (indeks bias udara)
n₂ = indeks bias 2 (selaput tipis)
n₃ = indeks bias 3 (bidang tembus cahaya/lensa)
∆S = selisih jarak sumber ke titik
m = order : (1, 2, 3, 4,…)
λ = panjang gelombang cahaya
d = lebar celah (m)
r = sudut bias

Selaput tipis berada di udara

Apabila selaput tipis berada di udara, maka indeks bias n₁ = n₃ = 1.

a. Interferensi maksimum (terlihat terang)

Ketika terlihat pola terang, maka beda lintasan ∆S dirumuskan dengan :
∆S = 2 . n₂ . d . cos r = (2m – 1)½ . λ

b. Interferensi minimum (terlihat gelap)

Ketika terlihat pola gelap, maka beda lintasan ∆S dirumuskan dengan :
∆S = 2 . n₂ . d . cos r = m . λ

Demikian penjelasan mengenai interferensi pada optik fisis kita akhiri sampai disini. Semoga bermanfaat dan sekian terima kasih.

Baca Juga :  Gaya Gesek