INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

A. Hukum Faraday

Keterangan :
ε = GGL Induksi (volt)
dØ/dt = laju perubahan fluks (Wb/s)
N = jumlah lilitan

B. Transformator

Keterangan :
V1 = tegangan primer (input (V))
V2 = tegangan sekunder (output (V))
N1 = jumlah lilitan primer
N2 = jumlah lilitan sekunder

1. Transformator Ideal

Keterangan :
I1 = arus primer (A)
I2 = arus sekunder (A)

2. Efisiensi Transformator

Contoh :

C. Harga Efektif


Keterangan :
Ief = kuat arus listrik (A)
I = kuat arus listrik maks (A)
Vef = tegangan efektif (V)
V = tegangan maks (V)

Contoh :

D. Rangkaian Sumber Tegangan Bolak-balik dengan Hambatan Murni

Rumus berdasarkan hukum Ohm :

Contoh :

E. Induktansi

Keterangan :
L = insuktansi Henry (H)
μo = permeBILITa ruNG Hmp (4π x 10-7)
A = luas penampang (m2)
= panjang kumparan (m)

Atau bisa ditulis dengan persamaan :

ε = GGL induksi (volt)
dl/dt = perubahan kuat arus tiap detik (A/s)

F. Rangkaian Induktor Murni

Keterangan :
I = kuat arus listrik (A)
Imaks = kuat arus listrik maksimum

G. Reaktansi Induktif

Keterangan :
XL = reaktansi induktif (ohm)
ω = frekuensi anguler (rad/s)
L = induktansi (H)
ƒ = frekuensi (Hz)

Contoh :

H. Rangkaian Kapasitor Murni

Kuat arus (I) mendahului tegangan (V).

I. Reaktansi Kapasitif

Keterangan :
XC = reaktansi kapasitif (ohm)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
C = kapasitas kapasitor (F)

Contoh :

J. Impedansi

Keterangan :
Z = impedansi (ohm)
R = hambatan resistif (ohm)
XL = hambatan induktif (ohm)
XC = hambatan kapasitas (ohm)

K. Frekuensi Resonansi

XL > XC, maka tan φ positif (V mendahului I)
XL < XC, maka tan φ negatif (V mengikuti I)
XL = XC, maka tan φ = nol, Z = R

Contoh :

L. Daya

P = V . I cos φ

Keterangan :
P = daya rata-rata (W)
V = tegangan efektif (V)
I = kuat arus efektif (A)
cos φ = faktor daya
φ = beda fase antara tegangan dengan kuat arus

Contoh :

Baca Juga :  Cara Mengkonversi Satuan Panjang