Belajar Gaya Gesek

Pengertian Gaya Gesek

Pada pembahasan sebelumnya, kalian telah mengenal Hukum Newton tentang gerak. Salah satu penerapan Hukum Newton dalam kehidupan sehari-hari yang paling penting adalah gaya gesek.

Terjadinya gesekan disebabkan karena dua permukaan benda yang saling bersentuhan. Gesekan ini hanya ada pada dua permukaan benda padat saja. Gaya gesakan akan muncul jika memiliki kekasaran dari permukaan benda yang bersentuhan.

Dari kekasaran permukaan benda dapat dinyatakan sebagai koefisien gesekan µ (dibaca : miu). Jika semakin kasar permukaan suatu benda yang bergesekan, maka semakin besar koefisien gesekannya.

Perhatikan ilustrasi berikut !

Seseorang mendorong balok

Letakkan sebuah balok di lantai. Kemudian dorong dan lepaskan. Seketika balok tersebut akan berhenti. Kok bisa? Pada contoh gambar di atas menunjukkan bahwa adanya sesuatu yang mempengaruhi balok tersebut sehingga berhenti seketika. Sesuatu yang membuat balok yang bergerak kemudian berhenti seketika dinamakan gaya gesekan.

Gaya gesekan selain bergantung pada koefisien gesekan, bergantung juga pada gaya normal yang mempengaruhi benda tersebut. Gaya normal adalah gaya tegak lurus pada permukaan tempat benda berada. Untuk rumus gaya normal :

N = w = m . g

Jadi, besarnya gaya gesekan tidak bergantung pada luas bidang yang bergesekan, melainkan bergantung pada kekasaran permukaan dan besarnya gaya normal. Maka, rumus gaya gesekan dapat ditulis sebagai berikut :

f = µ . N

Keterangan :
f = gaya gesekan
µ = koefisien gesekan
N = gaya normal

Catatan : Arah gaya gesek selalu berlawanan dengan arah gerak benda.

Gaya gesekan dibedakan menjdai dua macam, yaitu gaya gesekan statis (fs) dan gaya gesekan kinetis (fk).

  • Gaya gesekan statis : terjadi saat benda dalam keadaan diam.
  • Gaya gesekan kinetis : terjadi saat benda dalam keadaan bergerak.

Pada umumnya, gaya gesekan statis lebih besar daripada gaya gesekan kinetis.

Baca Juga :  Pengertian, Rumus Momen Inersia, Contoh Soal dan Pembahasan Momen Inersia Terlengkap