Bagaimana Cara Menghitung Luas Belah Ketupat?

Metode yang berbeda untuk menghitung luas belah ketupat dijelaskan di bawah ini. Ada tiga metode untuk menghitung luas belah ketupat sebagai berikut.

  • Metode Menggunakan alas dan tinggi
  • Menggunakan diagonal
  • Menggunakan trigonometri

Dengan Menggunakan Panjang Alas dan Tinggi

Langkah : Tulis nilai panjang alas (a) dan tinggi (t) yang sudah diketahui. Setelah itu, langsung kalian kalikan keduanya untuk mendapatkan hasil dari luas belah ketupat.

Dengan Menggunakan Diagonal

Langkah : Tulis panjang kedua diagonal (d1 dan d2). Kalikan kedua diagonal tersebut kemudian dibagi 2, maka akan menghasilkan luas belah ketupat.

Dengan Menggunakan Trigonometri

Langkah : Kuadratkan sisi belah ketupat, kemudian kalikan dengan sinus salah satu sudut yang diketahui. Dan hasilnya adalah nilai luas belah ketupat.

Contoh Soal dan Pembahasan

Contoh 1 : Tentukan luas belah ketupat pada gambar di bawah ini.

Belah ketupat

Pembahasan :

Diketahui,
BE = 8 cm
CE = 10 cm

Mencari BD (d₁) dan AC (d₂),
BD = 2 × BE
BD = 2 × 8 = 16 cm
d₁ =  16 cm

AC = 2 × CE
AC = 2 × 10 = 20 cm
d₂ = 20 cm

Mencari luas,
Luas = (1/2) × d₁ × d₂
L = (1/2) × 16 × 20
L = 160 cm²

Contoh 2 : Sisi belah ketupat ABCD berukuran 5 cm, sedangkan panjang diagonal AC-nya adalah 8 cm. Hitung berapa luas belah ketupat!

Pembahasan :

Diketahui :
s = 5 cm (AB, BC, CD, AD)
AC (d₂) = 8 cm

Kita simulasikan gambar pada soal nomor 1, bisa kita lihat bahwa AC = 2 × CE dan BD = 2 × BE. Kita cari BE dengan menggunakan rumus teorema pythagoras,
AC = 2 × CE
8 = 2 × CE
CE = 4 cm

Teorema pythagoras,
BC² = BE² + CE²
5² = BE² + 4²
25 = BE² + 16
BE² = 25 – 16
BE = √9 = 3 cm

Kita cari BD (d₁),
BD = 2 × BE
BD = 2 × 3 = 6 cm

Mencari luas belah ketupat,
Luas = (1/2) × d₁ × d₂
L = (1/2) × 6 × 8
L = 24 cm²

Demikian pembahasan mengenai luas belah ketupat, semoga bermanfaat dan dapat menambah pemahaman buat kalian. Yuk, bantu share artikel ini agar teman-teman kalian juga bisa belajar dan memahami. Sekian terimas kasih.

Baca Juga :  Kedudukan Dua Garis (Sejajar, Berpotongan, Berimpit, dan Bersilangan)