Apa itu Tipsy? dan Bagaimana Cara Menghilangkan Tipsy

Kebiasan mengonsumsi minuman alkohol menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Bahkan, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di tahun 2018 yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa 3,3% penduduk Indonesia yang berusia >10 tahun mengonsumsi alkohol.

Sementara itu, proporsi konsumsi alkohol secara berlebihan terjadi pada rentang usia >10 tahun ialah 0,8% dari seluruh penduduk di Indonesia. Padahal, saat seseorang mengonsumsi minuman beralkohol, maka akan masuk ke aliran darah yang kemudian bisa berdampak terhadap fungsi otak dan tubuh.

Dalam fase mabuk alkohol ada salah satu fase yang dikenal dengan istilah tipsy. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas lebih lanjut tentang tipsy. Untuk mengetahui lebih dalam tentang tipsy hingga cara menghilangkannya, maka kamu bisa membaca artikel ini sampai selesai. Namun, sebelum membahas hal tersebut, kita akan membahas lebih dulu tentang ciri-ciri mabuk.

Ciri-Ciri Seseorang Mabuk

Untuk mengetahui seseorang yang minum alkohol sudah mabuk atau belum, maka kamu perlu mengetahui ciri-cirinya sebagai berikut.

  1. Kesulitan dalam mengambil keputusan ataupun mencerna informasi
  2. Koordinasi yang menurun
  3. Detak jantung serta pernapasan menjadi lebih lambat
  4. Gangguan pada penglihatan
  5. Merasa sangat mengantuk
  6. Kehilangan keseimbangan
  7. Namun Kecepatan orang orang yang mulai mabuk tentu berbeda-beda.

Selain itu, ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi seseorang menjadi mudah mabuk saat minum alkohol, antara lain:

  1. Umur
  2. Bentuk tubuh
  3. Toleransi alkohol
  4. Jenis kelamin

Hal yang Dirasakan Ketika Tipsy

tipsy adalah

Menjadi mabuk ataupun tipsy kemudian menjadi tanda pertama bahwa alkohol yang diminum memiliki efek pada tubuh. Pada umumnya, seseorang kemudian mulai merasa mabuk setelah mengonsumsi 2 hingga 3 minuman beralkohol dalam kurun waktu satu jam.

Mabuk ini juga dimulai saat alkohol kemudian memasuki aliran darah tubuh serta mulai mempengaruhi fungsi otak dan tubuh. Kandungan alkohol di dalam darah (Blood Alcohol Content/ BAC) merupakan suatu unit yang digunakan untuk mengukur jumlah alkohol di dalam aliran darah seseorang.

Ketika seseorang tipsy, biasanya akan merasakan beberapa hal, antara lain:

  1. Terlihat lebih banyak bicara dan menjadi lebih percaya diri.
  2. Cenderung lebih berani dalam mengambil risiko
  3. Respons motoriknya mulai melambat
  4. Memiliki rentang perhatian yang lebih pendek serta memori jangka pendek yang buruk
  5. Memiliki risiko cedera yang lebih besar karena menjadi kurang fokus.

Fase Tingkatan Mabuk Alkohol

tipsy adalah

Jika kamu mengonsumsi alkohol berlebihan, maka fungsi tubuh kemudian akan berjalan dengan lebih lambat. Tipsy itu sendiri bisa dibilang sebagai tanda-tanda awal alkohol mulai berpengaruh pada tubuh.

Umumnya, seseorang yang kemudian akan mulai merasakan tipsy setelah ia mengonsumsi 2-3 jenis minuman keras dalam rentang waktu satu jam. Namun, kadar toleransi pada alkohol setiap orang tentu berbeda-beda. Dengan semakin banyak alkohol yang diminum, maka akan semakin kuat juga dampaknya pada tubuh.

Tingkatan mabuk alkohol yang sangat parah juga sangat berbahaya karena bisa mengakibatkan kejang, muntah, dehidrasi, gagal ginjal akut, cedera, koma, hingga berakibat pada kematian.

Tingkatan ini kemudian dinilai dari blood alcohol content (BAC) yaitu unit yang digunakan untuk mengukur jumlah alkohol dalam aliran darah seseorang. Untuk lebih jelasnya, berikut ini tingkatan mabuk alkohol.

1. Sadar (Sobriety)

Seseorang yang berada dalam kondisi sober atau terkena dampak alkohol sangat ringan ketika hanya mengonsumsi satu minuman beralkohol dalam periode yaitu satu jam. Kadar alkohol dalam darahnya ini hanya sekitar 0,01-0,05% saja. Pada tingkatan ini, seseorang kemudian masih merasa seperti dirinya sendiri.

2. Euforia/Tipsy

Tipsy merupakan tanda-tanda awal saat alkohol mulai memberikan efek kepada tubuh. Perempuan dan laki-laki yang memiliki toleransi berbeda akan alkohol, termasuk diantaranya kapan mulai merasakan tipsy. Misalnya, laki-laki mulai merasakan tipsy setelah konsumsi 2-3 jenis minuman beralkohol dalam satu jam, perempuan akan merasakan tipsy setelah ia mengonsumsi 1-2 jenis saja.

Kadar BAC dalam fase ini ialah 0,03-0,12%. Saat seseorang mengalami tipsy, mereka kemudian akan merasa lebih percaya diri serta berbicara dengan lebih banyak. Selain itu, orang tipsy juga menjadi lebih berani mengambil risiko walaupun respons motoriknya menjadi lebih lambat. Lebih jauh lagi, orang tipsy kemudian memiliki rentang fokus serta daya ingat yang lebih singkat.

3. Excitement

Tingkatan orang mabuk alkohol berikutnya ialah excitement saat telah mengonsumsi 3-5 minuman (bagi laki-laki) serta 2-4 minuman (bagi perempuan) dalam kurun waktu satu jam. Minuman golongan B dengan alkohol 5%-20% kemudian akan memicu seseorang untuk mabuk. Kadar BAC dalam tahapan ini sekitar 0,09-0,25%. Inilah fase saat seseorang dikatakan mabuk. Ciri orang mabuk di antaranya:

Biasanya, kamu akan sepenuhnya sadar lebih dari 18 jam setelah orang merasa mabuk minuman keras. Minum alkohol juga akan meningkatkan neurotransmitter yang disebut gamma-aminobutyric acid atau GABA. Lalu, GABA kemudian akan menekan sistem saraf pusat, sehingga kamu bisa mabuk. Hal ini juga dipaparkan pada riset terbitan Pharmacology Biochemistry and Behavior.

4. Confusion

Mengkonsumsi lebih dari 5 minuman (bagi laki-laki) serta 4 minuman (bagi perempuan) dalam waktu satu jam kemudian akan menyebabkan seseorang masuk ke dalam tahap confusion atau mabuk berat akibat kebingungan. Kadar BAC dalam tahap ini sendiri adalah 0,18-0,30%. Ciri-cirinya pada tingkatan mabuk ini di antaranya:

  1. Kesulitan berdiri serta berjalan
  2. Emosi yang meluap-luap
  3. Merasa Sangat bingung akan apa yang terjadi
  4. Rentan kehilangan kesadaran
  5. Tidak dapat merasakan rasa sakit sehingga risiko cedera menjadi tinggi

5. Stupor

Fase berikutnya adalah membuat seseorang tak lagi dapat merespons terhadap apa yang terjadi di sekitarnya. Mustahil untuk orang yang di tahap stupor untuk berdiri bahkan berjalan. Pada tahapan ini seseorang yang mabuk kemudian bisa pingsan, kejang, atau bahkan memiliki kulit pucat serta kebiruan.

Lebih jauh lagi, pada fase dengan kadar BAC 0,25-0,40% ini seseorang kemudian tak lagi dapat bernapas dengan normal. Tidak hanya itu, refleks muntah ataupun gag reflex juga tidak akan bekerja dengan optimal, sehingga sangat berbahaya jika kemudian tiba-tiba tersedak muntah sendiri. Pada tahap ini bisa dibilang sebagai tingkatan mabuk yang dimana seseorang memerlukan penanganan medis darurat.

6. Koma

Tingkatan mabuk alkohol yang lebih parah ialah koma, terjadi ketika fungsi tubuh berfungsi sangat lambat. Seseorang kemudian berisiko mengalami kematian pada tahap ini. Sangat penting memberikan penanganan medis darurat saat kadar alkohol di dalam darah menyentuh 0,35-0,45%.

7. Kematian

Ketika kadar alkohol dalam darah sudah lebih tinggi dari 0,45%, seseorang bisa meninggal dunia. Jika sudah menembus tahapan ini, maka konsumsi alkohol kemudian sudah terlampau banyak, sehingga tubuh tak bisa lagi mampu memberikan toleransi. Adapun efek samping mabuk berlebihan juga dapat memberikan dampak negatif bagi tubuh. Pada orang yang mabuk, serta berada di bawah pengaruh alkohol kemudian membuat tubuhnya mengalami beberapa kondisi sebagai berikut:

  1. Dehidrasi
  2. Menjadi terlalu sering buang air kecil
  3. Diare, dan berkeringat
  4. Gangguan pencernaan
  5. Gula darah turun
  6. Waktu tidur yang terganggu

Kelompok Orang yang Dilarang Minum Alkohol

Supaya tidak tipsy atau menyebabkan kondisi kesehatan yang berbahaya, terdapat beberapa orang yang tidak boleh minum alkohol, di antaranya:

  1. Lebih muda dari usia 21 tahun.
  2. Hamil atau mungkin sedang hamil.
  3. Mengemudi, ataupun berencana mengemudi, atau berpartisipasi dalam aktivitas lain yang kemudian membutuhkan keterampilan, koordinasi, serta kewaspadaan.
  4. Mengambil resep tertentu atau obat bebas yang kemudian dapat berinteraksi dengan alkohol.
  5. Menderita kondisi medis tertentu.
  6. Pulih dari kecanduan alkohol ataupun tidak dapat mengontrol jumlah yang mereka minum.

Cara Menghilangkan Tipsy

Adapun beberapa cara untuk menghilangkan tipsy, antara lain:

1. Minum Air Kelapa

Dengan minum air kelapa, maka tipsy yang sedang dirasakan bisa berkurang. Hal ini dapat terjadi karena di dalam air kelapa terdapat kandungan elektrolit dan potasium.

2. Mengunyah Jahe

Dengan mengunyah jahe, kamu bisa mengurangi rasa mual akibat minuman beralkohol.

3. Mengonsumsi Obat Aspirin

Cara kedua yang bisa dilakukan untuk menghilangkan tipsy adalah mengonsumsi obat aspirin. Namun, kamu juga perlu ingat bahwa obat ini tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan.

Baca Juga :  Jenis Cek Kesehatan Wanita Sebelum Menikah, Wajib Tahu!

3. Minum Air Mineral

Cara ketiga yang bisa dilakukan untuk menghilangkan tipsy adalah minum air mineral. Dengan minum air mineral, maka cairan tubuh bisa tergantikan, sehingga rasa pusing pun berkurang.

4. Jangan Lupa Makan

Langkah selanjutnya yang bisa dilakukan untuk menghilangkan tipsy adalah selalu berusaha untuk memakan snack atau jajanan kecil untuk membantu melancarkan aliran darah.

Risiko Kesehatan Akibat Tipsy

tipsy adalah

Adapun beberapa risiko kesehatan yang diakibatkan karena tipsy, antara lain:

1. Kerusakan Jantung

Mengonsumsi alkohol secara berlebihan akan melemahkan otot jantung. Akibatnya, aliran darah ke seluruh tubuh juga menjadi terganggu. Alkohol juga akan mengakibatkan kardiomiopati yang ditandai dengan sesak napas, detak jantung yang tidak teratur (aritmia), kelelahan, serta batuk yang terus menerus. Tak hanya itu, alkohol juga akan meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, serta hipertensi.

2. Peradangan pada Pankreas (Pankreatitis)

Terlalu banyak alkohol di dalam tubuh kemudian akan membuat pankreas mengalami penumpukan enzim. Penumpukan enzim yang berlebihan di dalam pankreas ini akhirnya akan menyebabkan peradangan ataupun yang disebut dengan pankreatitis.

Pankreatitis akut umumnya ditandai dengan berbagai gejala seperti diantaranya sakit perut, mual, muntah, detak jantung meningkat, diare, serta demam. Jika dibiarkan dan kebiasaan minum alkohol tidak dihentikan, maka bukan tak mungkin nyawa seseorang menjadi terancam.

3. Kerusakan Hati

Hati berfungsi menyaring racun serta limbah tak terpakai sehingga kemudian tidak menumpuk dalam tubuh. Namun, konsumsi minuman keras yang berlebihan akan memperlambat kerja hati tersebut sehingga menimbulkan gangguan hati.

Sekitar satu dari tiga kasus transplantasi hati di Amerika Serikat ini berawal dari penyakit hati yang disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebihan. Selain itu, sirosis hati karena konsumsi alkohol berlebihan juga menjadi penyebab kematian ke-12 terbanyak di Amerika pada tahun 2009.

4. Kerusakan Ginjal

Efek diuretik pada alkohol juga dapat meningkatkan jumlah urine yang diproduksi oleh tubuh. Akibatnya, ginjal menjadi kesulitan untuk mengatur aliran urin serta cairan tubuh termasuk diantaranya distribusi ion natrium, kalium, dan klorida ke seluruh tubuh. Kondisi ini kemudian akan mengganggu keseimbangan elektrolit di dalam tubuh yang akan menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi.

5. Gangguan Kecemasan

Minum minuman beralkohol juga dapat menjadi pelarian untuk membantu seseorang merasa lebih nyaman. Sayangnya efek ini kemudian hanya bertahan sebentar. Seperti yang telah disebutkan, efek santai yang muncul setelah minum alkohol ini akan cepat menghilang.

Oleh sebab itu, ia akan terus mengandalkan alkohol untuk kemudian membantu menutupi rasa cemasnya lalu membuat toleransi alkohol menjadi semakin meningkat dan butuh minum lebih banyak lagi agar bisa merasakan efek yang sama. Namun, tanpa disadari efek hangover justru akan membuat gejala kecemasan ini menjadi semakin buruk.