Dalam ujian praktikum kimia, pernahkah sobat melakukan analisa karbohidrat dalam bahan makanan? Analisa karbohidrat terdiri dari dua metode yaitu analisa kualitatif dan analisa kuantitatif. Nah berikut akan kami paparkan beberapa uji kimia yang dapat digunakan untuk menganalisa secara kualitatif apakah dalam suatu bahan makanan mengandung karbohidrat atau tidak.

Analisis Kualitatif
Uji Antron
Sebanyak 0.2 ml larutan contoh didalam tabung reaksi ditambahkan kedalam larutan antron (0.2% dalam H2SO4 pekat). Apabila timbul warna hijau atau hijau kebiruan menandakan adanya karbohidrat dalam larutan contoh ( sampel bahan makanan yang sudah dilarutkan). Uji ini sangat sensitif sehingga juga dapat memberikan hasil positif jika dilakukan pada kertas saring yang mengandung selulosa. Uji antron juga telah dikembangkan untuk uji kuantitatif yaitu secara calorimetric untuk glikogen inulin dan gula dalam darah.
Uji Barfoed
Pereaksi terdiri dari kupri asetat dan asam asetat. 5 ml pereaksi tersebut dimasukkan kedalam tabung reaksi dan ditambahkan 1 ml larutan sample atau yang akan diujikan. Letakkan tabung reaksi tersebut dalam air mendidih selama 1 menit. Apabila terbentuk endapan berwarna merah oranye menunjukkan adanya monosakarida dalam sample.
Uji Benedict
Pereaksi uji ini terdiri dari kupri sulfat, natrium sitrat dan natrium karbonat. 5 ml pereaksi tersebut dimasukkan kedalam tabung reaksi dan ditambahkan 8 tetes larutan sample atau yang akan diujikan. Kemudian tabung reaksi ditempatkan dalam air mendidih selama 5 menit. Apabila terbentuk endapan berwarna hijau, kuning, atau merah oranye menunjukkan adanya gula pereduksi dalam sample.
Uji Orsinol Bial-HCL
Ke dalam 5 ml pereaksi ditambahkan 2-3 ml larutan sample, kemudian dipanaskan sampai muncul gelembung-gelembung gas di permukaan larutan. Apabila timbul endapan dan larutan berwarna hijau menandakan adanya pentosa dalam sample.
Uji Hayati
Untuk uji ini pereaksi terdiri dari garam Rochelle atau kalium natrium tartrat, gliserol, dan kupri sulfat. Proses pengujiaannya sama dengan uji benedict.
Uji Iodin
Dalam uji Iodin ini, larutan yang akan diuji (sample) diasamkan dengan HCL. Sementara itu dibuat juga larutan iodin dalam larutan KI. Kemudian larutan sample sebanyak satu tetes ditambahkan kedalam larutan iodin. Hasil dari uji ini adalah sbb:
- Apabila timbul warna biru menunjukkan adanya pati
- Apabila timbul warna merah menunjukkan adanya glikogen atau eritrodekstrin.
Uji Molish
Masukkan 2 ml larutan sample dalam tabung reaksi kemudian tambahkan dua tetes pereaksi α-naftol 10% dan dikocok. Tambahkan 2 ml H2SO4 kedalam tabung reaksi tadi secara hati-hati. Dari hal tersebut akan terbentuk dua lapisan cairan dalam tabung reaksi yaitu larutan sample akan berada di lapisan atas. Apabila terdapat cincin berwarna merah ungu pada batas kedua cairan menunjukkan adanya kandungan karbohidrat dalam sample yang diujikan.
Uji Seliwanoff
Uji ini digunakan untuk mendeteksi adanya kandungan fruktosa dalam sample yang diujikan. Untuk melakukan uji ini siapkan terlebih dahulu pereaksinya yaitu 3.5 ml resorsinol 0.5% dicampur dengan 12 ml HCL pekat, kemudian diencerkan dengan air suling menjadi 35 ml. Ambil 5 ml larutan perekasi yang sudah dibuat tadi tambahkan dengan 1 ml larutan sample setelah itu ditempatkan dalam air mendidih selama 10 menit. Warna merah cherry menunjukkan adanya fruktosa dalam sample.
Uji Tauber
Uji ini digunakan untuk menunjukkan adanya kandungan pentosa dalam sample yang diuji. Cara pengujiannya adalah dengan menambahkan dua tetes larutan sample kedalam 1 ml larutan benzidina, kemudian didihkan dan segera didinginkan. Apabila timbul warna ungu menunjukkan adanya pentosa dalam sample.
Artikel Paling Populer :
- Pengertian Dan Macam – Macam Larutan Penyangga Air liur merupakan pelindung alami bagi kesehatan gigi. Ketika terjadi sekresi dan kontak langsung dengan gigi, air liur akan menetralkan asam yang terbentuk dari proses fermentasi sisa makanan dimulut dan…
- Mengenal Apa Itu Bulking : Pengertian, Manfaat, Tips Sebagian besar dari kita mungkin memimpikan memiliki bentuk tubuh yang bagus dan proporsional. Tidak hanya dengan berat badan yang ideal sesuai dengan tinggi badan, melainkan juga tubuh kita memiliki otot…
- Zat Kimia sebagai Bahan Pemanis Makanan (Sweetener) Bahan pemanis (sweetener) adalah bahan tambahan pangan berupa pemanis alami dan pemanis buatan yang memberikan rasa manis pada produk pangan. Dulu orang mengenal sumber rasa manis alami dari gula yang di buat dari tebu atau…
- Unsur, Senyawa dan Campuran Setiap hari kita sering menjumpai benda-benda yang mempunyai suatu bentuk, sifat, dan struktur penyusunnya yang beda-beda. Benda-benda tersebut ada yang dibentuk dari gabungan beberapa benda dan ada pula yang tidak…
- Penggunaan Sistem Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari Pemahaman mengenai berbagai tipe koloid sangat membantu manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sistem koloid dapat diterapkan dalam bidang industri, makanan, farmasi, dan kosmetik. Bidang Industri Sistem koloid digunakan di…
- Contoh Zat Kimia Sebagai Pengawet Makanan dan Minuman Bahan pengawet adalah bahan kimia yang dapat mencegah atau menghambat proses fermentasi (pembusukan), pengasaman, atau peruraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme sehingga makanan tidak mudah rusak atau menjadi busuk.…
- Pengertian Kemosintesi Kemosintesis adalah? Apa itu kemosintesis? Apa yang dimaksud dengan kemosintesis? Apa fungsi kemosintesis? Bagaimana proses kemosintesis? Apa saja perbedaan kemosintesis dan fotosintesis? Sebutkan contoh mekanisme reaksi kemosintesis! Agar lebih memahaminya,…
- Membedakan Asam dan Basa dengan Rasa dan Sentuhan Walaupun rasa bukan cara yang relatif aman untuk mengkategorikan suatu zat itu asam atau basa, tetapi pasti kalian sudah tahu bahwa asam itu rasanya masam dan basa itu rasanya pahit.…
- Bahan Kimia (Zat Aditif) dalam Bahan Makanan Industri bahan makanan di Indonesia terus berkembang pesat, mulai dari skala kecil, menengah, maupun besar. Produk yang dihasilkan umumnya berupa bahan makanan olahan. Dalam pengolahan bahan makanan, ada dua macam…
- Lisosom Adalah Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Lisosom? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini. Pengertian Lisosom Lisosom pertama kali ditemukan pada tahun 1950 oleh seorang ilmuwan bernama Cristian De…
- Kromatografi Adalah Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Kromatografi? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini. Pengertian Kromatografi Kromatografi merupakan suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase…
- Pengertian Suspensi, Ciri-Ciri dan Contoh Suspensi Lengkap Dalam ilmu kimia, suspensi adalah suatu campuran fluida yang mengandung partikel padat, atau dengan kata lain suspensi adalah campuran heterogen dari zat cair dan zat padat yang dilarutkan dalam zat…
- Pengertian Zat Aditif Pada Makanan, Sifat, Jenis dan Dampak… Pengertian Zat Aditif Pada Makanan, Sifat, Jenis dan Dampak Penggunaan Zat Aditif Pada Makanan Lengkap – Terdapat beberapa jenis makanan yang kita konsumsi dalam kehidupan sehari-hari. Pada zaman dahulu, ketika teknologi…
- Glukosa Adalah Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Glukosa? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini. Pengertian Glukosa Glukosa sering disebut juga dengan dekstrosa , d-glukosa ataupun gula buah. Glukosa…
- Molaritas, Molalitas, Normalitas, Fraksi Mol Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai Molaritas, Molalitas, Normalitas, dan Fraksi Mol? 1. Mol Larutan (n) Mol merupakan massa (gram) pada suatu zat dibagi dengan massa molekul relatif atau berat…
- Bahan Pewarna Pada Makanan Jika kamu berbelanja ke toko kue kamu dapat menjumpai bahwa hampir semua kue yang dijajakan menggunakan pewarna. Ada yang berwarna hijau, kuning, merah, coklat, atau warna lain. Apa fungsi penambahan…
- Pengertian Ilmu Kimia Pengertian ilmu kimia, Sejarah, Cabang, Manfaat dan Sifat : Adalah ilmu yang mempelajari tentang komposisi, struktur, sifat dan perubahan dari suatu zat. Pengertian Ilmu Kimia Ilmu Kimia, berasal dari bahasa Arab,…
- Jika 100 ml larutan NaOH 0,1 M dicampurkan dengan 100 ml… Jika 100 ml larutan NaOH 0,1 M dicampurkan dengan 100 ml larutan CH3COOH 0,1 M, maka hitunglah pH larutan yang dihasilkan. (Ka CH3COOH = 10-5) Penyelesaian: Diketahui: Mol NaOH = 100…
- Pengertian Sublimasi, Tujuan Sublimasi dan Contoh Sublimasi Pengertian Sublimasi, Tujuan Sublimasi dan Contoh Sublimasi Secara Lengkap Dalam suatu zat kimia terjadi berbagai proses, seperti padat menjadi cair, cair menjadi padat, cair menjadi gas, gas menjadi padat dan…
- Apa Contoh Bahan Kimia Sebagai Pemutih Pernahkah anda mencuci baju dengan deterjen tetapi nodanya masih menempel pada baju. Apa yang anda lakukan agar noda tersebut lenyap di baju? Cara yang paling mudah menghilangkan noda baju adalah dengan menggunkan…